Laman

Sabtu, 01 Oktober 2011

Lanjutannya..

Blog ini didedikasikan bagi siapa saja yang peduli pada sesama, dan bersedia menyumbangkan darahnya untuk membantu sahabat-sahabat yang membutuhkan.
PEDULI BIBIT & CHANDRA


Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto 

Pada hari kamis, tanggal 29 Oktober y.l. Gerakan mendukung Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto dibentuk melalui facebook setelah ke dua orang pimpinan KPK tersebut resmi ditangkap dan ditahan oleh pihak Markas besar Polri. 

Memang menarik untuk mengikuti gerakan solidaritas abad 21 dalam dunia Maya. Juga, menakjubkan, bahwasanya ada salah satu dari sekitar 8 juta pengguna facebook Indonesia, bernama Ir. Usman Yasin, M.Si, Ketua Yayasan Lembak Bengkulu dan Dosen Univ. Muhammadiyah Bengkulu, membuat inisiatip bentuk gerakan Anti Korupsi dalam dunia maya. 


Salut buat orang2 yang punya keberanian serta ketegaran mendukung Kemerdekaan 100% melawan Anti Korupsi, baik di dunia darat maupun dalam dunia maya, yang pada kenyataannya tantangan menghimpun solidaritas dalam dunia maya juga berat, misalnya facebook yang di buatnya bisa pula di hackers oleh para pendukung buaya-buaya korup... 

Usman Yasin:  Gabung pada Gerakan 1.000.000 facebookers untuk mendukung Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto, sang cicak yang bercita-cita melawan buaya. 


-HIJABERS COMMUNITY-
Merupakan sebuah contoh juga,yang menggunakan sosial media,Komunitas ini bisa dikatakan sebagai yang pertama di Indonesia. Dan ini, tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga semakin banyak saja yang bergabung. Karena itu, anggota komunitas ini tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi ada juga yang dari Batam, Kalimantan dan bahkan Malaysia.
Meskipun belum melakukan pencacahan secara resmi terhadap anggotanya, namun di Twitter tercatat ada 4.000 orang yang mengikuti Twitter Hijabers Community, dan 12.000 orang menjadi teman di Facebook, serta 8.000 orang sudah mengunjungi blog mereka.
Follow us on:
twitter - 
@HijabersComm
blog - hijaberscommunity.blogspot.com
Facebook Page - 
Hijabers Community

*Media Sosial pada Kasus 'Anak SMA 6'*


Linimasa Twitter Indonesia seperti diguncang gempa. Paling tidak itulah yang mungkin dirasakan beberapa akun ketika menjadi sasaran bullying karena dianggap melakukan tindakan tak terpuji. Beberapa akun-akun Twitter itu bahkan mungkin tak lagi eksis, karena akhirnya ganti nama, atau hilang selamanya. Tak ada lagi haha hihi khas remaja dari mereka, seperti yang sering dilakukan tweeps ABG  di linimasa Twitter Indonesia.
Percakapan di linimasa tentang Anak SMA 6 vs Wartawan  sangat ramai, saking ramainya hingga saya harus rela menahan diri untuk membahas bagian yang mana. Satu hal, isu ini cukup sensitif karena berkaitan dengan kebebasan pers. Hal lainnya, ini menyangkut nasib beberapa anak muda yang karena ramainya kasus ini di linimasa, kini berwajah brutal dan kejam. Benarkah itu wajah generasi muda kita?
Untuk yang masih kebingungan dengan topik di atas, kasus ini bermula dari liputan wartawan ketika dan setelah terjadinya tawuran antara siswa SMA 6, Jakarta, dengan SMA 70, juga di Jakarta. Wartawan stasiun TV  Trans 7 yang mengambil gambar anak-anak SMA 6 yang sedang berkumpul paska tawuran itu,  mendadak diserang para siswa. Kaset rekaman video peristiwa itu pun disita, dan si wartawan terluka. Peristiwa ini menjadi awal dari bentrokan di SMA 6 Senin siang, kemarin. Sebagian informasi mengenai kasus tersebut telah disampaikan di artikel ini.
Berikut ini sekedar gambaran, sumber informasi apa yang berkembang di linimasa i. Inilah berita-berita yang populer dijadikan rujukan, karena mendapat retwit atau ditwitkan berkaitan dengan kasus di atas. Data ini bisa dilihat di situs Topsy.com, dengan memasukkan kata kunci 'wartawan anak sma'. Topsy.com adalah situs yang menyediakan data lalu lintas berita, tweet, atau foto yang beredar melalui media sosial. 
Karena media sosial, informasi dari pihak yang terkait dengan cepat bisa diungkap, terlepas dari kontroversinya.  Tetapi di sisi lain, media sosial juga bisa menghakimi seseorang atau sekelompok orang di luar pengadilan. Suara mayoritas di media sosial, harus lebih dikritisi agar tidak sekonyong-konyong menjadi kebenaran. Apalagi kemudian secepat kilat digunakan sebagai dasar untuk menghakimi. Gilang Perdana, mungkin merasakan betul bagaimana dampak media sosial akibat aksinya sendiri. Salah satu dari beberapa siswa SMA 6 yang bakal diciduk penegak hukum ini sempat mendapat caci maki  linimasa Twitter karena mengekspresikan perasaannya setelah bentrokan itu terjadi. 
Sebuah pelajaran berharga lagi-lagi bisa dipetik dari media sosial, khususnya dari Twitter dan blog.
MAICIH



Dunia digital membuka peluang bisnis menggiurkan: menjadi kaya raya tanpa perlu menunggu rambut beruban. Bukan hanya bagi mereka yang mencipta aplikasi digital, tapi juga mereka yang memanfaatkan aplikasi tersebut. 


Simak saja kisah Reza Nurhilman. Dengan keterbatasan dana membangun usaha, pemuda 23 tahun ini meraih sukses tak terkira berkat dunia maya. Ia memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai media pemasaran. 


Reza atau akrab disapa Axl adalah pemilik usaha keripik pedas 'Maicih', yang sempat membuat heboh remaja Bandung. Hanya setahun setelah meluncurkan usahanya di Twitter, ia mampu mengantongi omzet penjualan Rp4 miliar per bulan. 


Berangkat dengan modal sekitar Rp15 juta, ia membuat permainan yang memancing penasaran Facebookers dan Tweeps. Ia merancang lokasi penjualan berpindah-pindah setiap hari, yang hanya dapat diketahui dengan melihat status Facebook (#maicih) atau Tweet Maicih (@infomaicih). 


Strategi itu sukses. Keripiknya menjadi barang buruan. Konsumen harus mengantre berjam-jam demi mendapatkan keripik superpedas itu. Bahkan, antrean pernah memanjang hingga satu kilometer. "Strategi pemasaran sengaja saya pilih berpindah-pindah sehingga orang penasaran untuk selalu mengetahui di mana keripik Maicih nongkrong,"

Perkembangan Media Sosial Di Indonesia Dalam Film LINIMASSA & Cerita-cerita lainnya.


Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat.
Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara terbuka karena satu dan lain hal, maka tidak jika kita menggunakan media sosial. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apapun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama akan suatu hal.

-TUKANG BECAK GAUL DENGAN MEDIA SOSIAL-
Blasius Haryadi  atau biasa dipanggil Mas Hari adalah satu dari sekian orang yang berprofesi tukang becak di kota Jogjakarta atau kota Yogjakarta tapi ada sesuatu yang berbeda dengan tukang becak ini. Seketika ketika kami membaca ini jadi teringat kata-kata David J Schwartz dalam bukunya "Berfikir dan Berjiwa Besar" atau "The Magic Of Thinking Big". Bagaimana secara tidak langsung tukang becak yang seringkali hanya dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang menjadi berbeda dan menonjol berdiri diantara orang lain dengan profesi yang sama. Dan Mas Hari ini telah melakukannya. Beliau berbeda dengan yang lain, inovasi dan berani mendobrak batasan-batasan semua yang selama ini mungkin terkungkung oleh kebiasaan yang ada.

Satu hal lagi, alumnus SMA De Britto Yogja 88 ini juga ternyata fasih berbahasa belanda dan inggris, semakin lengkaplah sudah didalam menarik konsumen mancanegara. Lelaki berputra 3 dengan Istri yang terlebih dahulu harus berpulang kehadiratNya ketika gempa meluluhlantakan kota Jogjakarta tahun 2006 silam. Mas Hari ini menekuni tukang becak semenjak menjadi mahasiswa di USD Jogjakarta,  karena keterbatasan biaya sehingga disela-sela waktunya menjadi tukang becak, suatu hal yang patut kita acungi jempol.
Terbukti langganannya tidak hanya orang-orang disekitarnya tapi juga manca negara, mengingat kota Jogjakarta adalah kota wisata juga sehingga tidak heran jika banyak turis mancanegara ingin menikmati berbagai keindahan yang ada didalamnya. Ternyata tidak sebatas itu tukang becak yang satu ini juga memiliki account jejaring sosial facebook, twitter dll, terutama facebook dan memiliki halaman group yang dikelolanya dengan nama"Becak Jogja" dan "Bellong Independent Tour".

Mengapa beliau ini suka dunia maya? awalnya ketika salahsatu turis langganannya menyarankan untuk membuat email agar mudah berkomunikasi. Hingga pada akhirnya keterusan membuat account facebook serta group/halamam facebook hingga 2 buah. Dan hatinya semakin senang ketika para alumnus SMA De Britto Jogja memberikannya hadiah sebuah Laptop untuk menunjang kerjanya.

Kini Lelaki yang tinggal di daerah Cepoko, Bantul ini tetap setia mangkal di kampung Wisatawan Prawirotaman. Dan masa libur turis adalah masa panen  dimana biasanya para turis minta untuk diantar keliling dari Malioboro-Prambanan-Prawirotaman-Kraton Jogjakarta.

~KOIN PEDULI & KEPEDULIAN LAINYA MELALUI SOSIAL MEDIA~

KOIN PEDULI PRITA
Membicarakan masalah ini tidak akan pernah habisnya,sangat menarik untuk dibahas bagaimana tidak,
masyarakat khususnya para pengguna internet mengumpulkan uang koin untuk disumbangkan kepada Prita Mulyasari. Uang ini untuk membayar denda Prita kepada RS OMNI Internasional Alam Sutera yang bernilai Rp 204 juta. Berapa banyak ya koin yang harus dikumpulkan untuk uang sebanyak itu?
latar belakang tercetusnya gerakan ini adalah bentuk simpati terhadap Prita Mulyasari yang divonis harus membayar denda tersebut karena dituding mencemarkan nama baik melalui e-mail. Padahal, apa yang dilakukan Prita adalah keluh kesah karena merasa mendapat layanan yang tidak memuaskan dari Rumah Sakit OMNI Internasional.


_BLOOD FOR LIFE_